Sabtu, 21 Juni 2014

Makna dibalik mimpi



Pada suatu hari, hiduplah seorang anak yang sederhana. Anak tersebut bernama Lisa. Setiap hari anak itu slalu menghabiskan waktu sendiri dengan membaca buku, menulis cerita serta kegiatan lainnya.  Terkadang anak tersebut lebih sering menghabiskan waktu dirumah untuk berinteraksi dengan dirinya sendiri.  Dengan melihat karakter anak tersebut yang aneh,tak banyak orang yang mau mendekatinya.  Bahkan anak tersebut memiliki segelintir teman saja hanya untuk sekedar teman bicara. Suatu ketika, ada sebuah acara. Dan acara tersebut adalah acara penerimaan rapot. Lisa sama sekali tidak memiliki antusias untuk menyambut hasil yang didapatnya. Dia hanya berpikir, “jika nanti hasilku baik dan memuaskan, aku bersyukur bisa membuat orang tuaku bangga, akan tetapi jika hasilku kurang memuaskan, aku juga bersyukur karena rencana Tuhan lebih baik”. Lisa adalah orang yang bisa menerima hidup apa adanya. Hanya Lisa yang dapat memahami dirinya sendiri. Pada saat itu, Lisa berharap orang tuanya akan senang dengan hasil yang ia dapat. Namun, ternyata jawabannya justru sebaliknya. Orang tuanya sama skali tidak puas dengan hasil yang di dapat Lisa. Orang tuanya justru membanding-bandingkan hasil prestasi Lisa dengan teman yang lainnya. Padahal bagi Lisa, hasil prestasinya cukup bagus dan memuaskan. Lisa sedih, hasil prestasinya sama skali tidak di hargai.
                Di suasana sore yang cerah, Lisa bercerita kepada guru yang di anggap dapat memotivasinya. Lisa mengungkapkan semua keluh kesahnya lewat pesan singkat. Ya, mungkin Lisa memang seorang melankolis dengan sifat pesimistisnya. Namun, guru tersebut sama sekali tidak membalas pesan singkatnya. Lisa hanya bisa menangis, dan terus menyalahkan dirinya sendiri karena kekurangannya yang lamban. Namun, suatu ketika saat Lisa tidur, ia bermimpi. Ia bermimpi bertemu dengan guru tersebut. Lisa mengungkapkan semua keluh kesah yang di alaminya. Namun, sang guru tersebut hanya bisa tersenyum sambil menyuruh Lisa memanggil salah satu teman sekelasnya. Lisa menuruti permintaan guru, dan dipanggilnya salah seorang murid yang bernama si koleris.  Si guru tersebut menyuruh Lisa dan koleris untuk bersaing sesuai kemampuan mereka. Si Koleris menunjukkan kemampuan handalnya dalam berbicara dan berdebat. Sedangkan si Lisa menunjukkan kemampuannya dalam berkhayal yang dituangkan di dalam tulisannya. Kemudian guru tersebut menasihati Lisa dengan menunjuk-nunjukkan tangan ke arah si koleris, dan si Lisa. Setelah itu, sang Guru tersebut mengajak Lisa ke tempat yang sangat indah, dan disana Lisa bersenang-senang, bertemu dengan keluarga guru tersebut dan seakan akan beban Lisa berkurang. Setelah Lisa terbangun dalam mimpinya, Lisa tidak akan bersedih lagi.
                Dalam cerita mimpi yang di alami Lisa tersebut, dapat di simpulkan, seberapa besar hasil yang anda dapat, anda patut bersyukur , menerima dan menghargai kelebihan dan segala kekurangan anda.  Kehidupan itu tidak sulit, asalkan kita tidak mempersulit kehidupan. Setiap manusia diciptakan oleh tuhan sebagai makhluk yang unik dan berbeda. Kita berbeda dan tidak akan pernah sama. Setiap manusia memang ada yang serupa, tapi tidak akan pernah sama. Dan percayalah, rencana tuhan itu pasti slalu indah. Kita memang harus memiliki mimpi dan tekad untuk mewujudkannya,  namun rencana Tuhan lah yang jauh lebih baik. Teruslah berusaha, berdoa, dan tawakal..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar