Minggu, 11 Januari 2015

Kisahku

Hello para bloggers. . .

Aku ingin cerita sedikit tentang aktivitas yang aku lakukan, barangkali ada solusi dari permasalahanku ini. Terkadang aku bosen dengan masa masa sekolah. Mungkin bosen karena aku gak bisa berubah. berubah untuk lebih bisa berbaur dengan yang lain, bosen karena berteman dengan itu itu saja, bosen sendirian, bosen kenapa aku sulit dalam berbicara kepada teman teman esktrovert yang lain. terkadang, aku slalu berkhayal, aku ingin berbagi cerita, bercanda tawa, berkawan dan belajar bareng dari para ekstrovert. tapi aku slalu malu, takut, canggung dengan para ekstrovert. entah kenapa. Mungkin aku belum terbiasa dengan orang orang asing atau orang orang baru. mungkin karena, aku orang yang lebih nyaman berada dalam norma atau kebiasaan lama dan berkawan dengan teman lama, serta suka sering di ajak ngobrol duluan. aku jarang melakukan sesuatu hal yang baru atau perubahan meskipun terkadang membosankan. kenapa aku harus jadi orang yang enggan untuk memulai pembicaraan. terkadang aku benci dengan diri sendiri yang sangat introvert. Aku slalu tak bebas dalam mengutarakan sesuatu, setiap ingin mengutarakan sesuatu, aku slalu mempertimbangkan matang matang, mempertimbangkan apakah kata kataku ini akan menyakiti lawan bicara. hastt.. banyaknya pertimbangan yang muncul pada akhirnya aku hanya diam, memendam dan tidak jadi mengutarakannya. terkadang aku slalu gugup berbicara dengan orang ektrovert, slalu berkeringat ketika harus maju ke depan kelas. pada akhirnya yang terjadi aku semakin membenci diriku sendiri. terkadang, ketika aku melakukan intropeksi diri tentang apa yang aku takutkan, apa yang membuatku gugup, aku tak memiliki jawaban. tak ada hal apapun yang membuatku takut. padahal ketika aku maju ke depan, aku tak mungkin di marahi, dan di hukum. tapi kenapa aku gugup, dan berkeringat? bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri? bagaimana cara mengubah cara pandang pikiran bawah sadarku? Mungkin suasana kelas masih terasa asing bagiku. membutuhkan waktu yang lama untuk tempat yang membuatku benar benar nyaman. Kalau tidak, aku sering di paksa oleh keadaan. harus menunggu dipaksa oleh keadaan baru bisa berubah. menyebalkan kan? Entah kenapa, ketika pelajaran di mulai, aku tidak bisa berpikir. pikiran bawah sadarku mati. pikiran bawah sadarku justru sibuk menerka nerka bahasa non verbal yang sekilas muncul dari raut wajah guru, teman teman. satu persatu aku amati. kurang kerjaan kan aku? terkadang pikiranku aku gunakan untuk merenung, merenungkan setiap makna yang orang orang katakan, merenungkan filosofi orang orang kebanyakan, merenungkan makna tentang mimpi, semua hal yang bermunculan slalu aku renungkan. Aku sering bermimpi, jarang sekali aku tidak bermimpi. Aku slalu bermimpi tentang kecelakaan, tentang pembunuhan, mimpi aku jadi detektif yang sering menangani kasus, mimpi jadi penulis buku, mimpi seseorang yang slalu membuat pikiran bawah sadarku tak bisa berhenti untuk memikirkannya, pokoknya mimpiku khayalan semua. merenungkan mengapa pikiran bawah sadarku sibuk memperhatikan detail tentang orang seperti itu. banyak teman yang berkata kalau aku terlalu perasa dan terlalu peka. Namun aku harus bagaimana lagi? teman teman slalu menyuruhku untuk cuek terhadap sesuatu hal yang tidak penting untuk di pikirkan. tapi aku tak bisa, rasanya tak tega. toh kalaupun harus cuek, aku terpaksa melakukan. itu pun terkadang suara suara batinku saling protes kenapa aku bersikap cuek. terkadang, ketika guru memberikan pertanyaan, aku sering tak bisa menjawab, bukannya aku tak bisa, mungkin karena aku gak fokus, malu, gugup dan takut, selain itu pikiranku tidak bisa berkhayal tentang apa yang guru terangkan. itu sih gak sering, cuman hanya beberapa pelajaran saja yang tampak membosankan.Tapi masa sekolah, juga ada yang lebih mengasyikkan dan banyak kesan yang masuk dalan pikiran bawah sadarku. tidak semuanya membosankan sih. hanya saja aku sering bertanya, kenapa para perempuan itu kalau berteman sering berteman dengan itu itu saja. maksudnya bukan tidak mau berteman dengan yang lainnya. tapi menurut pengamatanku, kenapa para perempuan ada kesan nge grup, meskipun mereka juga terbuka dengan yang lainnya. pokoknya beda banget dengan para cowok. Aktivitas membosankanku di sekolah hanya, dateng ke sekolah, masuk ke kelas. Kemudian duduk dengan wajah datar, diam, dan memperhatikan teman teman , khususnya para ekstrovert. Aku terkadang berpikir, enak banget hidup mereka. Bisa sangat terbuka satu sama lain, canda tawa lepas, ngomong ceplas ceplos tanpa ada beban. terkadang, ketika pelajaran di mulai, aku sedikit iri dengan mereka, ketika presentasi lalu ada sesi tanya jawab, mereka bisa sangat lancar menjawab, berdebat, seru melihat aksi mereka. Maju di depan, slalu tampil percaya diri dan memiliki optimis yang tinggi, setiap ada pertanyaan dari guru, mereka slalu bisa menjawab dengan lancar. aku terkadang berpikir, kapan aku bisa seperti mereka? aku sering berkhayal, aku bisa seperti mereka. pengetahuan dan wawasan mereka luas sekali. slalu ada energi positif yang terserap untukku dari para ekstrovert. Entah kenapa, aku lebih suka menonton aksi mereka. menonton cara bercanda mereka, menonton mereka dalam berpendapat. Aku menyadari sih, dari kecil aku slalu di kurung di rumah. aku jarang di beri kebebasan bersosialisasi dengan teman sebaya. waktu kecil, ketika aku main pun tak di bolehin. terkadang kalau maen harus sembunyi sembunyi, kalaupun ketahuan aku slalu dihukum. pernah sih aku maen ke rumah temen, sampai sore. pulang ke rumah, di hukum, dihajar dengan menggunakan sapu. salahku sendiri sih, maennya sampai maghrib datang, hehe.. Ya seperti itulah masa kecilku. hanya di ajarkan kecerdasan intrapersonal saja. tapi aku tak pernah menyesal sedikitpun. slalu ada positif dan negatifnya dari pola didik orang tua. Waktu kecil, ketika aku di marahi, aku slalu teriak teriak dan menangis, kenapa aku berada di dunia ini, kapan aku akan mati, untuk apa aku ada di sini? Ya, pola didik otoriter itu tidak selamanya negatif. Positifnya, waktu kecil aku slalu rajin belajar, suka membaca buku, lebih sering dalam berintropeksi diri. mungkin negatifnya, dalam bersosialisasi jadi canggung dengan orang lain, jadi mudah takut, mudah gugup karena belum terbiasa bersosialisasi dengan orang lain. kebebasan yang aku dapatkan dalam bersosialisasi ketika aku beranjak smp. itu pun dalam sosialisasi masih dibatasi. merasakan kebebasan yang sebebas bebasnya, yaa ketika aku beranjak sma. maka dari itu, aku masih tak pandai dalam sosialisasi. sudah terbiasa ketika banyak teman memanggilku aneh, menganggapku sombong, angkuh, dingin. aku tak tersinggung dengan kata kata seperti itu. karena aku menyadari, aku memang tak pandai dalam sosialisasi. aku lebih nyaman ketika berbicara face to face terhadap orang lain. terhadap kelompok yang banyak, terkadang aku merasa lelah. berada di tempat yang sangat ramai pun aku juga lelah, energiku cepat terkuras habis. terkadang aku sering dapat kesan yang tidak menyenangkan, atau kesan yang tidak baik terhadap orang baru, ntar di sangkanya aku suudzan dengan orang baru. terkadang aku juga pernah langsung dapat kesan chemistry dengan orang baru. entahlah, itu semua datang darimana. semua terjadi begitu saja. mimpi mimpiku juga kebanyakan menjadi kenyataan, bahkan di kiranya aku percaya mimpi, padahal aku sama sekali enggak. hanya saja, ketika sebuah kejadian terjadi, aku baru ingat kalau aku pernah mimpi persis dengan kejadian yang terjadi. nyesek dan benci rasanya, ketika ada kejadian buruk yang menimpa teman atau keluargaku, tapi aku baru ingat, kalau aku pernah bermimpi persis kejadian buruk itu. selain aku hanya menonton, rasanya juga ada rasa kesal karena tidak bisa mengantisipasi dan memberitahu kalau akan terjadi sesuatu terlebih dahulu. Aku sama sekali tak pernah menafsirkan mimpi mimpiku, tapi aku telat menyadari mimpi mimpiku. itu hal yang sering membuatku depresi. Aneh juga ketika aku bersama seseorang yang slalu membuat pikiran bawah sadarku sibuk memikirkan, mimpi mimpiku slalu menjadi kenyataan ketika aku dekat dengan orang itu. padahal itu teman sebayaku. Aku juga tak mengerti, kenapa pikiran bawah sadarku membuat mimpi mimpiku kenyataan hanya untuk orang orang tertentu. bahkan mimpi mimpiku terhadap sahabatku jarang menjadi kenyataan. untuk apa dan ada maksud apa mimpi itu terjadi? terkadang, ketika mimpi bersama orang itu menjadi kenyataan ada efek sebelum mimpi itu terjadi, yaitu tubuhku terasa lemas, jantung berdetak kencang, kepala pusing, dan sekilas terdapat bayangan yang akan terjadi, lalu mag kambuh, perut rasanya ingin mual. Aneh kan? bahkan orang itu juga bukan monster. udah dulu deh, kisah kisahku ini. banyak kisah aneh yang aku alami. bahkan rasanya aku seperti berada dalam dunia ketidaknormalan. serba aneh. terkadang keadaan atau apa yang terjadi secara spontan benar benar membuatku gila.

sekian dulu ya para bloggers, udah ngantuks niih, wkwkw... :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar