Phlegmatik (Phlegmatic) - Cairan phlegma - Lambat - “Cinta Damai”.
Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia
mau lakukan, sekalipun ia sendiri tidak suka. Baginya kedamaian adalah
segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha
mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi
sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya tidak terus berkepanjangan.
Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin.
Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat
menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau
disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau
anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu
orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang
berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja
sang Sanguinis. Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para
phlegmatis ini. Phlegmatis memiliki sifat alamiah pendamai. Ia biasanya
menghidari kekerasan. Karena itu jugalah ia adalah orang yang mudah
diajak bergaul, ramah, dan menyenangkan. Ia adalah tipe orang yang bisa
membuat sekelompok orang tertawa terbahak-bahak oleh humor-humor
keringnya, tetapi ia sendiri tidak tertawa. Ia adalah pribadi yang
konsisten, tenang, dan jarang sekali terpengaruh dengan lingkungannya.
Inilah yang membuatnya hampir-hampir tidak pernah terlihat gelisah. Di
balik pribadinya yang dingin dan malu-malu, sesungguhnya ia memiliki
kemampuan untuk dapat lebih merasakan emosi yang terkandung pada
sesuatu. Karena sifatnya yang menyukai kedamaian dan tidak menyukai
pertikaian, ia cenderung menarik diri dari segala macam keterlibatan.
Hal inilah yang sering kali menghambatnya untuk menunjukkan kemampuannya
secara total. Sering kali mereka hanya menggunakan 30%-50% dari
kemampuan mereka.
Plegmatis itu garis besarnya adalah si pencari damai. Kalau dibagi
antara introvert atau ekstrovert, maka plegmatis termasuk orang yang
introvert. Mereka tidak biasa mengekspresikan perasaan atau menyampaikan
pikirannya. Hal itu disebabkan mereka tidak ingin 'merusak' keadaan di
sekelilingnya -pencari damai. Orang plegmatis memilih diam dan
menghindari konflik dengan keadaan di sekelilingnya. Mereka juga
cenderung jarang marah, karena mereka berpikir marah2 hanya merusak
kedamaian dan kestabilan dirinya, atau mengganggu kestabilan dirinya dan
lingkungannya-si pencari damai. Maka dari itu, bila orang plegmatis
marah, artinya hal yang membuatnya marah telah keterlaluan dan membuat
mereka keluar dari zona damai nya.
Orang plegmatis cenderung
tidak tau apa yang diinginkan, asal smua baik2 saja, its oke. So,
seringkali plinplan..karna ga mau ngambil resiko. Saya pikir, karena
punya 'keinginan utk hidup dalam ketenangan', hal itu membuat orang
plegmatis memiliki tingkat kelembaman yang cukup tinggi. Mereka susah
untuk bergerak, kecuali ada motivasi. Masalahnya, karna mereka cenderung
nyaman dengan keadaannya, mereka sulit untuk menumbuhkan motivasi dari
dirinya. Perlu ada suatu dorongan dari luar, tapi orang plegmatis tidak
suka dipaksa.
Utk pemimpin, kurang bagus, soalnya pemimpin itu
musti orang yang 'knows the way, show the way, and GOES the way..".
Seringkali pemimpin yg plegmatis tidak bisa Goes the way,, karena
cenderung banyak pertimbangan dan tidak mau keluar dari zona damai-nya.
Padahal, kadang utk meng-fix-an masalah, dibutuhkan keberanian utk
me-mess up anything -even everything if needed- to find out what's wrong
behind it..ya tak?:D karena itu dalam hal memimpin, orang dengan sifat
koleris lebih bisa diandalkan.
ya,,ini sih sesuai pengalaman saya
sajah. Tapi sjujurnya, saya lebih suka pemimpin yang memiliki campuran
plegmatis cukup dominan, karena mereka tidak akan memaksakan kehendak
dan caranya ke orang lain:)
Dalam menghadapi suatu keadaan,
sekalipun memperhatikan, orang plegmatis jarang mengambil tindakan.
Karena tidak mau menganggu kedamaian dirinya, mereka lebih sering tidak
mengambil pusing.. juga ketika ada suatu konflik yang tidak terlalu
berhubungan langsung dengannya, mereka pun cenderung diam -sebenarnya
lebih ke egois- karena tidak ingin mengganggu kestabilan yang sudah ada
dalam dirinya. Segi positifnya, kadang2 klo soal konflik, senang klo
ketemu orang plegmatis, karena mereka tidak akan memperkeruh suasana,
walaupun kadang susah juga menjadi solusi karena mereka cenderung enggan
berpendapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar